Aromatisitas adalah sebuah sifat kimia dimana sebuah cincin terkonjugasi yang
ikatannya terdiri dari ikatan tidak jenuh, pasangan tunggal, atau orbit
kosong menunjukan stabilitas yang lebih kuat dibandingkan stabilitas sebuah sistem yang hanya terdiri dari konjugasi. Aromatisitas juga bias dianggap sebagai manifestasi dari delokalisasi siklik dan resonansi. Syarat-syarat
Aromatisitas:
1.
Molekul harus berbentuk siklik.
2.
Setiap atom pada cincin tersebut harus mempunyai orbital π,
membentuk sistem berkonjugasi.
3.
Molekul haruslah planar.
4.
Jumlah elektron π molekul haruslah ganjil dan memenuhi kaidah Huckel: (4n+2)
electron π.
Diatropik dan Aromatisitas
Pada awalnya definisi aromatisitas
diambil dari sifat senyawa aromatik tentang
kestabilannya yang khas dan lebih mudah
mengalami reaksi substitusi daripada reaksi adisi. Melalui pengamatan dengan
nmr maka sekarang ini aromatisitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk
mempertahankan arus elektron dalam cincin yang dipengaruhi oleh medan luar.
Senyawa-senyawa yang mempunyai kemampuan seperti itu disebut diatropik.
Gambar 1. Medan arus elektron dalam diatropik
Perlu ditekankan di sini bahwa definisi
lama dan baru tidak harus paralel. Jika suatu senyawa adalah diatropik dan oleh
karenanya aromatik menurut definisi baru, maka akan lebih stabil daripada
bentuk kanonik yang berenergi paling rendah. Hal ini tidak berarti bahwa
senyawa tersebut akan stabil terhadap udara, sinar, atau pereaksi-pereaksi yang
umum karena kestabilan di sini tidak ditentukan oleh resonansi tapi oleh
perbedaan energi bebas antara molekul nyata dengan keadaan transisi yang
terlibat dan perbedaan ini kemungkinan cukup kecil, meskipun energi resonansi
cukup besar. Suatu teori telah dikembangkan yang menghubungkan arus cincin,
energi resonansi, dan karakter aromatik.
Kebanyakan
senyawa aromatik mempunyai satu pusaran enam elektron yang tertutup dalam
sebuah cincin (sextet aromatic), dan selanjutnya akan menjadi bahasan pertama.
Cincin Anggota Enam
Bukan hanya
benzena yang aromatik tapi banyak senyawa heterosiklik yang analog dengannya
dalam mana satu atau lebih heteroatom menggantikan karbon dalam cincin. Jika
nitrogen adalah hetroatomnya maka terjadi sedikit perbedaan dalam sekstet, dan
pasangan elektron bebas nitrogen tidak berpartisipasi dalam aromatisitas. Oleh karenanya,
turunan N-oksida atau ion piridium adalah spesies yang masih aromatik. Meskipun
demikian, bagi heterosiklik nitrogen terdapat lebih banyak bentuk kanonik yang
penting (contoh 1) daripada benzena. Jika oksigen atau sulfur adalah
heteroatom maka akan ada bentuk ionik (2) di mana oksigen atau sulfur
bervalensi tiga. Dengan demikian piran (3) bukan aromatik, tapi ion
pirilum (2) adalah aromatik.
Sistem Aromatik dengan Jumlah Elektron
Selain Enam
Analog
dengan ion tropilium, cincin beranggota tiga dengan satu ikatan rangkap dan
satu muatan positif pada atom ketiga (kation siklopropenil) adalah suatu sistem
4n +2 dan oleh karenanya diharap memperlihatkan aromatisitas. Senyawa 20
tersubstitusi telah dibuat, demikian pula beberapa turunannya; di antaranya
turunan trikloro, dipenil, dan dipropil-nya, dan spesies-spesies kimia tersebut
adalah stabil meskipun bersudut 60oC. Di dalam kenyataan, kation tripropilsiklopropenil
dan trisiklopropilsiklopropenil adalah termasuk dalam karbokation yang dikenal
paling stabil, bahkan stabil dalam larutan air. Kation tri-t-butilsiklopropenil
juga sangat stabil.
Lebih lanjut, siklopropenon (21)
dan beberapa turunannya adalah stabil, bersesuaian dengan stabilitas tropon.
Pertanyaan
: Apa yang menyebabkan pada definisi lama
dan baru tidak harus paralel ?
Sumber
: Firdaus.
2009. Kimia Organik Fisis I. Makassar
: UNHAS.
http://independent.academia.edu/HimatekkFtiits
Menurut saya
BalasHapusTidak harus paralel disini maksudnya tidak harus sama
Hal ini dikarenakan pada definisi lama dan baru memiliki pandangan yang berbeda yang mana pandangan lama melihat dari segi kestabilan sedangkan pandangan baru melihat dari segi energi
Keduanya menafsirkan jika senyawa aromatik memiliki kestabilan dengan perbedaan energi bebas antara molekul nyata dengan keadaan transisi yang terlibat cukup kecil
Maaf jika jawabannya kurang bisa dipahami
menurut literatur yang saya baca dari firdaus (2009)definisi lama dan baru tidak harus paralel. Jika suatu senyawa adalah diatropik dan oleh karenanya aromatik menurut definisi baru, maka
BalasHapusakan lebih stabil daripada bentuk kanonik yang berenergi paling rendah. Hal ini tidak
berarti bahwa senyawa tersebut akan stabil terhadap udara, sinar, atau pereaksi-pereaksi
yang umum karena kestabilan di sini tidak ditentukan oleh resonansi tapi oleh
perbedaan energi bebas antara molekul nyata dengan keadaan transisi yang terlibat; dan
perbedaan ini kemungkinan cukup kecil, meskipun energi resonansi cukup besar.
materi yang sangat menarik sekali.
BalasHapusmenurut saya diantara dua versi tersebut tidak harus sama, dimana antara defenisi baru ataupun lama memiliki cara pandang yang berbeda.
"Pada awalnya definisi aromatisitas diambil dari sifat senyawa aromatik tentang
kestabilannya yang khas dan lebih mudah mengalami reaksi substitusi daripada reaksi adisi. Melalui pengamatan dengan nmr maka sekarang ini aromatisitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempertahankan arus elektron dalam cincin yang dipengaruhi oleh medan luar." dari kutipan tulisan anda ini dapat dilihat bahwa defenisi lama tidak mementingkan faktor lingkungan sedangkan defenisi baru mementingkan faktor lingkungan yang menyebabkan terjadinya delokalisasi elektron, seperti kita ketahui bahwa senyawa aromatis memiliki delokalisasi elektron yang sempurna.
terimakasih atas materinya sangat membantu disini untuk pandangan lama dan baru ditinjau dari hal yang diperhatikan adalah pada pandangan lama berupa stabilitas dan pandangan baru berupa energi dimana stabilitas pada pandangan yang lama tidak melihat adanya faktor lingkungan yang dibahas pada pandangan yang baru sehingga beberapa hal tidak dapat di paralelkan
BalasHapusterimakasih atas penjelasan anda..
BalasHapussaya akan mencoba menjawab pertanyaan anda, menurut saya definisi lama dan baru memiliki penafsiran yang berbeda. untuk definisi lama lebih fokus kepada kestabilan dan lebih melihat reaksi substitusi akan lebih mudah terjadi dibanding adisi tanpa melihat faktor luar, sedangkan untuk definisi baru juga melihat faktor luar seperti faktor lingkungan..
maaf jika jawaban saya kurang tepat :)
terimakasih atas penjelasan materi tersebut
BalasHapusmenurut saya pada kedua definisi tersebut memiliki pandangan yang hampir mirip hanya saja pada definisi baru lebih meluas pemaparannya yaitu dengan memperhitungkan faktor yang berasal dari lingkungan dalam pembentukan suatu produk.
semoga membantu
terimakasih atas pemaparan materi yang sangat bermanfaat ,menurut saya definisi lama dan baru tidak harus paralel. Jika suatu senyawa adalah diatropik dan oleh karenanya aromatik menurut definisi baru, maka akan lebih stabil daripada bentuk kanonik yang berenergi paling rendah.
BalasHapus